Minggu, 20 Maret 2016

Batik Masyarakat Ciamis



Seni pembuatan batik di berbagai kota Indonesia ini telah berlangsung cukup baik. Industri pembuatan batik tumbuh dan berkembang di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu nya adalah daerah Ciamis yang juga memiliki industri batik. Motif batik yang dibuat oleh masyarakat Ciamis ini pada umumnya merupakan motif batik yang terlihat sederhana. Selain itu motif baju batik dari kota ini banyak juga memperlihatkan motif batik alam yang ada di wilayah kota ini. Salah satu motif batik alam yang sering terlihat pada kain batik khas Ciamisan ini adalah motif batik rereng atau motif batik lereng. Kain dengan motif batik ini memperlihatkan bentuk lereng atau bentuk tebing miring ini merupakan bentuk corak yang mendapatkan pengaruh dari bentuk motif batik parang yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Motif batik lain dari Ciamis diantaranya adalah motif batik kumali yang merupakan motif batik yang memiliki pola empat bentuk yang mengitari pusat. Dan juga motif batik cupat manggu yang merupakan sebuah motif batik dengan pola geomteris yang memiliki pola dengan bentuk buah manggis. Seni dan juga industri batik di wilayah ini berjaya di era tahun 1960 an hingga sekitar tahun delapan puluhan. Pada masa tersebut jumlah seniman batik yang ada di kota ini mencapai seribu dua ratus orang dan pada masa tersebut juga ada koperasi batik yang bernama Rukun Batik yang memiliki anggota sekitar empat ratus dua puluh satu orang. Koperasi batik ini berdiri di tahun 1939 dan merupakan sebuah koperasi yang besar pada masanya. Dalam koperasi tersebut para pembuat batik dapat mendapatkan dan memperoleh segala hal yang mereka butuhkan dalam industri batik, mulai dari bahan baku hingga penjualan kain batik yang mereka buat. Koperasi tersebut berkembang menjadi besar dan bahkan berhasil membuat pabrik kain bahan baku batik. Pabrik tersebut berada di daerah Jalan Sudirman kota Ciamis. Namun seni batik di daerah mengalami masa surut pada sekitar tahun 1980 an. Hal ini disebabkan oleh banyak sebab seperti munculnya pembuatan batik printing dan juga karena adanya bencana alam yang berupa letusan gunung berapi yang membuat para seniman batik pada masa tersebut tidak dapat menjemur kain batik buatan mereka karena banyaknya abu vulkanik yang menutupi sinar matahari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar