Jumat, 23 Oktober 2015

Pelestarian Batik Lamongan

lamongankab.go.id
Teknik membuat batik yang dilakukan oleh masyarakat desa Sendang Duwur ini seperti pada daerah lain ketika mereka membuat batik. Hal ini diawali dengan proses mencuci untuk membersihkan kain. Proses ini dilanjutkan dengan membuat desain motif batik kemudian membuat pola pada kertas minyak. Setelah pola ada pada kertas minyak maka proses selanjutnya adalah membuat motif tersebut pada kain yang akan di batik. Setelah kain tersebut memiliki pola dan motif maka para pembuat batik akan menggunakan canting untuk menempelkan malam pada kain dan membentuk motif batik. Tahapan selanjutnya adalah pelorodan, biasanya dilakukan dengan merebus kain pada air panas sehingga malam yang menempel pada kain menghilang. Setelah malam pada kain hilang maka proses selanjutnya adalah mencuci kain tersebut hingga bersih dan setelah itu dijemur dengan cara di angin kan dan tidak terkenal langsung dengan sinar matahari. Para seniman batik di desa ini pada umumnya telah melakukan pembuatan baju batik ini secara turun temurun. Peran pemerintah daerah juga cukup baik dengan mempermudah penambangan modal bagi masyarakat yang membuat batik. Untuk tahap penjualan kain dan juga baju batik dari desa ini pada umumnya telah memiliki pelanggan dan telah dipasarkan tidak saja di pasar lokal namun juga telah berhasil memasuki pasar internasional seperti di daerah Timur tengah. Seni pembuatan kain dan baju batik tulis di desa ini telah berhasil menjadi sumber ekonomi yang layak bagi masyarakat desa ini dan telah meningkatkan sosial ekonomi masyarakat daerah ini. Seni pembuatan batik tulis ini adalah seni yang harus bertahan dan diteruskan secara turun temurun. Sehingga untuk dapat bertahan seni membuat batik ini memerlukan generasi baru yang mau ikut menjaga dan mengembangkan seni batik ini. Selain adanya generasi baru, peran pemerintah dan juga instansi yang terkait sangat penting dalam usaha pelestarian batik ini. Pemberian penyuluhan dan juga membantu dalam masalah kaderisasi pembuat batik perlu sering dilakukan pemerintah untuk tetap menjaga batik terus lestari. Pengusaha batik dan para seniman batik saat ini semakin banyak yang berlomba untuk mengembangkan karya mereka dan membuat seni batik daerah mereka semakin dikenal luas dalam masyarakat.

Rabu, 14 Oktober 2015

Batik Nyonya Kota Kudus

muriabatikkudus
Kota Kudus yang terletak di Jawa Tengah ini memiliki beragam produk unggul dari berbagai bidang. Kota ini terkenal sebagai kota kretek, hal ini disebabkan karena di kota ini berdiri pabrik rokok terbesar yang ada di Indonesia. Selain itu kota ini juga sangat terkenal dengan kuliner yang asli dari daerah ini yaitu soto kudus dan juga jenang kudus. Namun dengan berbagai macam hal yang terkenal dari kota ini mungkin masih banyak yang belum mengetahui kalau kota ini juga memiliki industri baju batik yang memiliki desain dan pola batik yang unik dan juga indah. Batik di kota ini dikenal dengan sebutan batik kudus atau dikenal juga dengan nama batik kudusan. Batik di kota ini pertama kali muncul ke permukaan pada tahun sekitar 1935 dan mulai melakukan perkembangan yang cukup pesat pada tahun sekitar tujuh puluhan. Motif batik dan pola yang ada dan dibuat oleh para seniman batik di kota ini sangat beragam dan juga memiliki motif yang banyak hal ini disebabkan karena pembuatan batik pada masa itu tidak hanya dilakukan oleh kaum pribumi saja namun juga dilakukan oleh keturunan Cina yang menetap dan menjadi warga lokal. Batik yang berkembang di kota Kudus ini pada umumnya memiliki kemiripan dengan batik yang berasal dari Pekalongan dan juga motif batik Lasem, dan merupakan motif batik yang masuk dalam kategori batik pesisir. Batik kudus yang dibuat oleh masyarakat Cina dikenal dengan sebutan batik nyonya atau dikenal juga dengan sebutan batik saudagaran. Batik ini memiliki ciri khas dari motif nya yang halus dan juga memiliki isen yang cukup rumit. Pada umumnya batik ini dipakai oleh masyarakat kelas menengah dan juga masyarakat kelas atas. Motif yang dipakai pada umumnya adalah motif yang memiliki gabungan pola antara motif batik pesisir dengan motif batik mataraman yang menggunakan warna sogan pada motif batik nya. Batik di kota ini cukup terkenal dan telah memiliki kelompok yang menyukai motif dan juga pola batik nya.